Minggu, 22 November 2009

Tugas Metode Riset 3

Rangkuman Jurnal data sekunder 1:
Oleh
Liabriana NPM:10207655
Rinta Harjanti NPM:10207944
Kelas 3EA05

ANALISIS PERANAN PERBANKAN DALAM
MEMAJUKAN SEKTOR USAHA KECIL-MIKRO
YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
(STUDI KASUS DI KABUPATEN TOBA
SAMOSIR, PROPINSI SUMATERA UTARA)
(Rencana Proposal Penelitian)

Oleh:
Petrus F.T.P. Tampubolon
NRP. P062059394
pftpt@telkom.net
Ringkasan:
Kabupaten Toba Samosir dibentuk dengan Undang-Undang nomor 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten Toba Samosir merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara yang diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 oleh Menteri Dalam Negeri. Kabupaten Toba Samosir terletak di bagian tengah Propinsi Sumatera Utara di jajaran Bukit Barisan dengan topografi berbukit dan bergelombang. Secara geografis Kabupaten Toba Samosir terletak pada 2003’ – 2040’Lintang Utara, 98056’ - 99040’ dan 300 - 2.200 meter di atas permukaan laut.Kabupaten Toba Samosir berbatasan dengan Kabupaten Simalungun di sebelah Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan 7 Labuhan Batu, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Tapanuli Utara, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir.
Kabupaten Toba Samosir, yang memiliki luas daratan 2.021,80 km2, terdiri dari 11 kecamatan dengan 192 desa/kelurahan, yaitu 179 desa dan 13 kelurahan. Dari 11 kecamatan tahun 2004, Habinsaran merupakan kecamatan dengan luas daratan terluas, yaitu 732,06 km2 atau 36,21%. Diurutan kedua Kecamatan Pintu Pohan Meranti dengan luas 386,95 km2 atau 19,14%. Sedangkan Sigumpar merupakan kecamatan yang memiliki luas daratan terkecil, yaitu 25,50 km2 atau 1,26%.
Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Toba Samosir berjumlah 174.382 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 88,39 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Toba Samosir tahun 2000 dibandingkan dengan tahun 1990 adalah sebesar 0,51%. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2004, jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir berjumlah 167.907 jiwa, dengan demikian laja pertumbuhan penduduk selama kurun waktu 2000 sampai 2004 adalah - 0,94%. Adapun jumlah rumah tangga sebesar 36.749 rumah tangga, dengan rata-rata anggota per rumah tangga tahun 2004 sekitar 4,6 jiwa. Balige yang merupakan ibukota Kabupaten Toba Samosir memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu 47.412 jiwa (28,24%) dengan 8.784 rumah tangga, disusul Kecamatan Porsea dengan 24.689 jiwa (14,70%) dengan 5.768 rumah tangga. Sedangkan Kecamatan Sigumpar merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yaitu 6.624 jiwa (3,94%) dengan 1.615 rumah tangga.Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Toba Samosir tahun 2004 sebesar 83,05 km2/jiwa. Berdasarkan kecamatan, keragaman tingkat kepadatan penduduk cukup heterogen. Balige sebagai ibukota kabupaten merupakan daerah yang paling padat, dengan tingkat kepadatan penduduk 410,49 jiwa/km2, diikuti Kecamatan Sigumpar dengan 259,76 jiwa/km2,. Sedangkan kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Pintu Pohan Meranti yaitu hanya 20,49 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan Kabupaten Toba Samosir tahun 2004 lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk lakilaki. Sebagai perbandingan, rasio jenis kelamin tahun 2004 sebesar 97,14, artinya setiap 100 penduduk perempuan, terdapat 97 orang penduduk lakilaki.Atau dalam presentase dapat dinyatakan bahwa sekitar 50,73% merupakan penduduk perempuan dan sisanya 49,27% penduduk laki-laki. Besaran angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Toba Samosir atas dasar harga berlaku tahun 2004 sebesar Rp. 1.748.167,51 juta, menurun sebesar 13,22% dibandingkan tahun 2003. Sedangkan berdasarkan atas harga konstan tahun 2000, PDRB Kabupaten Toba Samosir tahun 2004 sebesar Rp. 1.285.571,32 juta, menurun sebesar 16,29% dibandingkan tahun 2003. Berdasarkan lapangan usa, sektor industri merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB (atas dasar harga berlaku) Kabupaten Toba Samosir tahun 2004. Kontribusi yang diberikan oleh sektor industri bagi pembentukan PDRB Kabupaten Toba Samosir adalah 38,17%. Sektor kedua yang memberikan kontribusi yang terbesar adalah sektor pertanian sebesar 32,76%. Sektor industri merupakan sektor yang menunjukkan penurunan yang cukup berarti dalam pembentukan PDRB tahun 2004, hal ini dapat dilihat 8 dari perannya tahun 2003 sebesar 50,62% turun tajam menjadi 38,17% pada tahun 2004. Sementara sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor terkecil dalam memberi kontribusi terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku yaitu hanya 0,28%. PDRB per kapita Kabupaten Toba Samosir atas dasar harga berlaku ahun 2004 sebesar Rp. 10.411.522,51 mengalami penurunan sebesar 13,65% bila dibanding tahun 2003. Sementara berdasarkan atas dasar harga constan, PDRB per kapita tahun 2004 sebesar Rp. 7.656.448,63 mengalami penurunan sebesar 16,69% dibanding tahun 2003.

: Toba Samosir dalam Angka 2004, BPS Kabupaten Toba Samosir.
Jumlah kredit yang disalurkan bank umum di Kabupaten Toba Samosir pada posisi bulan September 2004 sebesar Rp. 116.466 juta, artinya bahwa loan to deposit ratio (LDR) atau perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah dana masyarakat yang disimpan di bank hanya sebesar 35,26%. Dengan nilai LDR 35,26%, perbankan masih mempunyai ruang yang cukup luas untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan
aktivitas perekonomian masyarakat. Pada waku yang sama, sektor yang paling besar mendapatkan kucuran dana kredit adalah sektor jasa sosial yang mencapai Rp. 36.336 juta atau 31,20%, disusul oleh sektor lain-lain sebesar Rp. 21.302 juta atau 18,29%. Sedangkan sektor yang mendapat kucuran kredit terkecil diluar sektor pertambangan dan listrik, gas dan air adalah sektor pengangkutan yang hanya mendapat Rp. 704 juta atau 0,60%.


Toba Samosir dalam Angka 2004, BPS Kabupaten Toba Samosir.
Jumlah kredit usaha kecil yang disalurkan perbankan pada posisi bulan September 2004 adalah Rp. 65.659 juta atau 56,38% dari total jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum. Sektor yang paling besar mendapatkan KUK adalah sektor perdagangan sebesar Rp. 33.151 juta. Pada saat yang sama, sektor perindustrian dan sektor pertanian yang memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Toba Samosir, yaitu Rp. 667,288.98 juta dan Rp. 572,631.29 juta, hanya memperoleh kucuran KUK masing-masing sebesar Rp. 3.154 juta (4,80% dari total KUK)dan Rp. 10.715 juta (16,32% dari total KUK). Dengan mempertimbangkan kontribusi sektor perindustrian dan sector pertanian dalam PDRB, maka perbankan berpeluang untuk meningkatkan penyaluran KUK pada kedua sektor ini sehingga diharapkan dapat lebih memacu peningkatan PDRB Kabupaten Toba Samosir.

4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan/regulasi yang
dikeluarkan perbankan dalam memajukan sektor usaha kecil-mikro
yang berwawasan lingkungan di wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara dan diskusi dengan praktisi/pakar perbankan (professional judgement), pendapat para pelaku usaha pada sektor ekonomi kecil-mikro dan uraian pada beberapa literatur, dapat dikemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan/regulasi perbankan dalam memajukan sektor usaha kecil-mikro
yang berwawasan lingkungan, antara lain :
1. Tingkat suku bunga bank, baik tingkat bunga simpanan maupun tingkat
bunga pinjaman.
2. Persyaratan pengajuan dan pencairan kredit yang ditetapkan oleh bank.
3. Cara pengembalian kredit, termasuk jangka waktu pengembalian kredit.
4. Kesiapan dan kemampuan sumberdaya manusia / petugas perbankan
dalam memahami karakteristik usaha dan memahami karakteristik
pengusaha kecil-mikro.
5. Rasio antara proyeksi perolehan keuntungan dan biaya yang harus
dikeluarkan pengusaha kecil-mikro dalam menjalankan konsep usaha
yang berwawasan lingkungan.



Analisis data sekunder oleh:
Liabriana NPM: 10207655 Kelas:3EA5
ANALISIS PERANAN PERBANKAN DALAM
MEMAJUKAN SEKTOR USAHA KECIL-MIKRO
YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
(STUDI KASUS DI KABUPATEN TOBA
SAMOSIR, PROPINSI SUMATERA UTARA)
(Rencana Proposal Penelitian)

Oleh:
Petrus F.T.P. Tampubolon
NRP. P062059394
pftpt@telkom.net

peranan perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi di Kabupaten Toba Samosir masih belum berjalan optimal. Tingkat LDR sebesar 35,26% yang ada saat ini masih berpotensi untuk dapat ditingkatkan secara bertahap sehingga dapat lebih menggerakkan aktivitas perekonomian masyarakat tanpa harus merusak lingkungan dan sumberdaya alam yang ada.
Beberapa rekomendasi yang diajukan untuk dapat meningkatkan peranan perbankan di Kabupaten Toba Samosir antara lain :
1. Membuat peta (mapping) potensi atas setiap jenis sektor ekonomi
berdasarkan :
a. Jumlah penyerapan tenaga kerja.
b. Tingkat pengembalian (kualitas) kredit.
c. Potensi dampak yang ditimbulkan terhadap kerusakan lingkungan.
2. Melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat sejak awal proses
pemberian dan pemantauan kredit.
3. Memberi kredit dalam kelompok-kelompok kecil dan tiap kelompok
dipimpin oleh satu orang ketua. Resiok gagal bayar oleh salah seorang
anggota kelompok dalam kelompok tertentu akan ditanggung bersamasama
(tanggung-renteng) oleh anggota kelompok lainnya.
4. Memberikan kredit dalam batas/radius tertentu yang masih dapat
terpantau dengan baik oleh petugas bank.

beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan/regulasi perbankan dalam memajukan sektor usaha kecil-mikro
yang berwawasan lingkungan, antara lain :
1. Tingkat suku bunga bank, baik tingkat bunga simpanan maupun tingkat
bunga pinjaman.
2. Persyaratan pengajuan dan pencairan kredit yang ditetapkan oleh bank.
3. Cara pengembalian kredit, termasuk jangka waktu pengembalian kredit.
4. Kesiapan dan kemampuan sumberdaya manusia / petugas perbankan
dalam memahami karakteristik usaha dan memahami karakteristik
pengusaha kecil-mikro.
5. Rasio antara proyeksi perolehan keuntungan dan biaya yang harus
dikeluarkan pengusaha kecil-mikro dalam menjalankan konsep usaha
yang berwawasan lingkungan



Rangkuman Jurnal data sekunder 2:
Oleh
Liabriana NPM:10207655
Rinta Harjanti NPM:10207944
kelas 3EA05


PENGARUH FAKTOR INTERNAL BANK TERHADAP VOLUME KREDIT PADA BANK YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

FRANCISCA
DRS. HASAN SAKTI SIREGAR, M.Si, Ak
Universitas Sumatera Utara

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bank-bank yang go public di Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Jumlah populasi yang ada adalah 23 bank pada tahun 2005, 26 bank pada tahun 2006 dan 31 bank pada tahun 2007. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2004:78). Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam menentukan sampel adalah:
1. Bank-bank tersebut terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Indonesia) pada tahun 2005, 2006 dan 2007
2. Bank-bank tersebut tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut,
3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan pada periode 2005-2007.
Hasil seleksi dengan menggunakan metode purposive sampling mendapatkan 66 sampel penelitian.
Variabel Penelitian
Variabel independen (bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, return on asset dan non performing loan. Variabel independen disimbolkan dengan “X1” (dana pihak ketiga atau DPK), “X2” (capital adequacy ratio atau CAR), “X3” (return on asset atau ROA) dan “X4” (non performing loan atau NPL).
Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah atau volume penyaluran kredit. Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.
Menurut Jogiyanto (2004:62), “Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionaliasikan di dalam riset”.
a. Dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana bank yang dihimpun dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dari deposito (Abdullah, 2005:33).
b. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) digunakan untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menyanggah resiko dari aktiva bank (Dendawijaya, 2005:121). Menurut Siamat (2005:254) “perhitungan rasio kecukupan modal dilakukan dengan menbandingkan jumlah modal yang dimiliki (modal inti dan modal pelengkap) bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko”. Dalam menghitung aktiva tertimbang menurut resiko, terhadap masing-masing aktiva diberikan bobot resiko yang besarnya didasarkan pada kadar resiko yang terkandung padaaktiva
Pembahasan hasil penelitian
Dari hasil pengujian variabel secara parsial, variabel dana pihak ketiga (DPK) dan ROA (return on asset) berpengaruh signifikan terhadap volume kredit sedangkan CAR (capital adequacy ratio) dan NPL (non performing loan) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume kredit. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung dan t tabel serta signifikansi masing-masing variabel tersebut.
Dana pihak ketiga (DPK) dapat digunakan memprediksi volume kredit. Dari hasil uji statistik yang dilakukan, dana pihak ketiga memiliki pengaruh positif terhadap volume kredit. Hasil uji t , LN_DPK yang menunjukkan variabel dana pihak ketiga memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 artinya variabel dana pihak ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh terhadap volume kredit. Hasil ini mendukung teori yang dikemukan oleh Warjiyo (2005:432) yang mengatakan bahwa dana yang dihimpun oleh perbankan dari masyarakat akan digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit dan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak seperti yang disebutkan dalan UU No.10 tahun 1998. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meydianawathi (2006) dan Harmanta dan Ekananda (2005) yang menunjukkan bahwa peningkatan dana pihak ketiga akan diikuti dengan peningkatan penyaluran volume kredit oleh perbankan.
CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume kredit karena dari hasil uji secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel ini dengan volume kredit, dimana nilai signifikansi t sebesar 0,727 yang lebih besar dari 0,05 . Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan sampel yang digunakan. Meskipun hasilnya tidak signifikan, bukan berarti bank dapat mengabaikan CAR dalam penyaluran kredit karena kecukupan modal bank sering terganggu karena penyaluran kredit yang berlebihan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meydianawathi (2006), yang menemukan bahwa capital adequacy ratio berpengaruh signifikan terhadap volume kredit.
ROA (Return on asset) dapat digunakan untuk memprediksi volume kredit. Hasil uji t , LN_ROA yang menunjukkan variabel return on asset memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,012 yang lebih kecil dari 0,05 artinya variabel return on asset (ROA) secara parsial berpengaruh terhadap volume kredit. Hasil ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Muliaman Hadad (2004:22) yang mengatakan return on asset yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh pendapatan, sehingga diperkirakan return on asset dan volume kredit memiliki hubungan yang positif. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mahrinasari (2003) yang menunjukkan return on asset (ROA) mempunyai hubungan positif dengan volume kredit.
NPL (Non performing loan) tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume kredit karena dari hasil uji secara parsial menunjukkan pengaruh negatif tetapi tidak signifikan antara variabel ini dengan volume kredit, dimana nilai signifikansi t sebesar 0,093 yang lebih besar dari 0,05 . Perbedaan ini kemungkinan disebabkan perbedaan sampel yang digunakan. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan yang mengatakan kredit bermasalah berbanding terbalik dengan volume kredit. Namun hasil ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meydianawathi (2006), yang menemukan NPL berpengaruh signifikan terhadap volume kredit. Hasil ini juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmanta dan Ekananda (2005).
Dari hasil pengujian secara bersama-sama, dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, return on asset dan non performing loan berpengaruh signifikan terhadap volume kredit , yang ditunjukkan dengan nilai F hitung > F tabel dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Nilai adjusted R square 0,937 mengindikasikan bahwa 93,7% variasi perubahan dalam volume kredit dapat dijelaskan oleh variabel dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, return on asset dan non performing loan. Sedangkan sisanya 6,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Dengan demikian berarti kemampuan variabel independen dalam memprediksi variabel dependen tinggi

Analisis jurnal data sekunder:
Liabriana NPM :10207655 Kelas:3EA05

PENGARUH FAKTOR INTERNAL BANK TERHADAP VOLUME KREDIT PADA BANK YANG GO PUBLIC DI INDONESIA
FRANCISCA
DRS. HASAN SAKTI SIREGAR, M.Si, Ak
Universitas Sumatera Utara
Variabel dalam jurnal ini terdiri dari variable independen yang terdiri dariDPK,CAR,OA,dan NPL,dimana regresi ini mempunyai pengaruh signifikan secara simultan atau tidak terhadap volume kredit dilakukan dengan uji F(F test).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah atau volume penyaluran kredit. Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang nyata atau signifikan terhadap variabel dependen, dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (T test).

a. dana pihak ketiga (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit. Hal ini dapat dilihat dari t hitung > t tabel (28,885 > 1,999) dan nilai signifikan (0,000 > 0,05). Pengaruh positif dan signifikan dana pihak ketiga terhadap volume kredit sebesar 0,912 artinya setiap kenaikan dana pihak ketiga sebesar satu satuan (1%) akan diikuti kenaikan volume kredit sebesar 91,2%.

b. CAR (X2) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Besar t hitung <> 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak setiap kenaikan volume kredit akan diikuti oleh kenaikan modal, dimana bank tetap dapat meningkatkan kredit selama peningkatan kredit tersebut tidak menjadikan modal bank di bawah ketetapan 8 % Bank Indonesia.

c. ROA (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit. Besar t hitung > t tabel (2,583 > 1,999) dengan nilai signifikansi (0,012 < 0,05). Setiap kenaikan return on asset 1% akan diikuti dengan kenaikan volume kredit sebesar 18,3% .


d. NPL (X4) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Besar t hitung > t tabel (1,706 <> 0,05).

e. variabel independen (dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, return on asset dan non performing loan) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (volume kredit).

Tugas Metode Riset2

Liabriana NPM:10207655
Rinta Harjanti NPM:10207944
Kelas 3EA05

Tugas 2 (data primer)
Ringkasan jurnal dari:
ISSN1410-4628

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CUSTOMER’S SATISFACTION TO PDAM SERVICES OF DENPASAR CITY
Ringkasan:
Kota denpasar memiliki jumlah penduduk 532.440 jiwa dengan kepadatan penduduk 4.167 jiwa/km2 dan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 3,01%/tahun(Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil kota Denpasar ,2002:10)
Lokasi penelitian dilakukan di kota Denpasar karena PDAM kota Denpasar memliki pelanggan yang banyak di tiga kecamatan yaitu kecamatan Denpasar Timur,kecamatan Denpasar barat,dan kecamatan Denpasar Selatan,disamping itu,masih banyaknya keluhan dari para pelanggan yang meupakan ciri pelayanan yang belum maksimal.


PDAM kota Denpasar telah mengupayakan memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih,namundalam perjalanan sring mendapat keluhan dari masyarakat atau pelanggan.Keluhan masyarakat tentang semakin sulitnya untuk mendapatkan air bersih tampaknya nasih menjadi kendala yang sepenuhnya belum dapat diatasi oleh pemerintah daerah dalam hal ini PDAM Kota Denpasar.

Faktor-faktor yang mempengarui kepuasan pelanggan dalam penelitian ini yaitu:
Faktor keandalan
Faktor ketanggapan
Faktor keyakinan
Faktor empati
Faktor berwujud

Dari pokok permasalahan,keaslian penelitian dan kajian teori dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
1. ada pegaru signifikan secara bersama-sama factor keandalan,ketanggapan,keyakinan,empati,dan berwujudterhadap kepuasa pelanggan PDAM Kota Denpasar.
2. Ada pengaruh signifikan factor keandalan,ketanggapan,,keyakinanempati,serta berwujud secara parsial terhadap kepuasan pelangan PDAM kota Denpasar.

Penelitian ini dilaksanakan di kota Denpasar.pemilihan Kota Denpasar sebagai lokasi penelitian karena PDAM kota Denpasar memiliki pelanggan yang cukup banyak yang tersebar di tiga kecamatan,yait kecamatan Denpasar Barat,Kecamatan Denpasar Timur,Dan Denpasar Selatan.


BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomer 1 Tahun 2007




LIABRIANA (10207655)
KELAS 3EA05


Analisis jurnal data primer 1:
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CUSTOMERS SATISFACTION TO PDAM SERVICES OF DENPASAR CITY


Tingkat kepuasan pelanggan PDAM kota denpasar diukur berdasarkan:
tingkat kontinuitas air berada dalam kategori tingkat kepasan rendah,
Pencatatan meteran air berada dalam kategori tinkat kepuasana sedang.
lokasi pembayaran berada dalam kategori tingkat kepuasan tinggiKecepatan
penanganan keluhan berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan PDAM.
1. Factor keandalan (X1)
2. Faktor ketanggapan (X2)
3. Faktor keyakinan (X3)
4. Faktor Empati (X4)
5. Faktor beruwujud (X5)

Secara Simultan seluruh factor:X1,X2,X3,X4,dan X5 berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Secara parsial factor X2,X3,X4,dan X5 berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.Sedangkan factor X1 tidak berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan PDAM denpasar.



RINTA HARJANTI (10207944)
KELAS 3EA05



Analisis jurnal data primer 1 :
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CUSTOMERS SATISFACTION TO PDAM SERVICES OF DENPASAR CITY


Penelitian ini dilaksanakan di kota Denpasar karena PDAM kota denpasar mempunyai pelanggan yang cukup banyakyang tersebar di tiga kecamatan,yaitu kecamatan denpasar barat,Denpasar timur,dan denpasar selatan.Disamping itu,masih banyaknya terjadi keluan pelanggan yang merupakan cirri pelayanan yang belum maksimal.PDAM kota Denpasar telah mengupayakan memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih,namun dlam perjalanan sering mendapat keluhan dari masyarakat atau pelanggan.
Keluhan masyarakat tentang tentang semakin sulitnya mendapatkan air bersih,disatu pihak permintaan masyarakat akan air bersih smakin meningkat ,namun pelayanan yang diberikan belm sebanding dengan pemenuhan pelayanan permintaan masyarakat.Kontinuitas air yang belum memenuhi target 1 standar pelayanan,lokasi tempat pembayaran yang berada di tempat-tempat tertentu,serta kecepatan penanganan masih menjadi keluhan masyarakat.
Kesulitan mendapatkan pelayanan PDAm dikarenakan pungkatan jumalah pelanggan (pada periode !(1999-2003),jenis pelanggan yang paling banyak adalah pelaggan rumah tangga,dimana rata-rata peningkatan setiap tahunnya adalah 5%.Dalam periode yang sama jenis pelanggan niaga mengalami peningkatan rata-rata 13,89% per tahun.Peningkatan ini diakibatkan olh semakin banyaknya masyarakat membuka usahabaik kecil,menengah,maupun besar.Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pelanggan sebagai akibat ari peningkatan jumalah penduduk ,PDAM kota Denpasar telah mengupayakan beberapa potensi sumber air dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan air besih antara lain:
IPA Long Stronge Waribang tahap II dengan kapasitas 150 liter/detik
Tukad Petanu(Gianyar) dengan kapasitas 300 liter/detik.
Tukad Unda(klungkung) degan kapasitas 300 liter/detik.

Tugas Metode Riset

Tugas 2

Liabriana NPM:10207655
Rinta Harjanti NPM:10207944
Kelas 3EA05

Rangkuman jurnal data sekunder dari:

RANGKUMAN JURNAL DATA PRIMER :
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG
DAN PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA AGRO
(Studi Kasus di kebun wisata Pasirmukti, Bogor)

Riandina Wahyu Oktaviani dan Rita Nurmalina Suryana
1. Alumni Departemen Agribisnis, fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor
2. Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Manajemen, institut Pertanian bogor


Latar Beakang dan Perumusan Masalah
Wisata argo merupakan salah satu jenis wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai obyek wisata dan memadukan antara kegiatan pertanian dan kegiatan wisata. Wisata agro bukan semata merupakan usaha yang menjual jasa bagi pemenuhaan kebutuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian, menjadi media pendididkan bagi masyarakat (mulai dari pendidikan tentang kegiatan usaha dibidang pertanian sampai kepada pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam). Hal ini memerikan sinyal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis yang berarti pula dapat menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah (koswara, 2005).
Meningkatnya jumlah obyek wisata di kabupaten Bogor saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya persaingan para pelaku bisnis dibidang wisata (termasuk wisata agro) untuk mendapatkan perhatian dari konsumen menjadi semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Obyek Wisata di Kabupaten Bogor 2002-2006

Tahun Jumlah persetasi Kenaikan

2002 25 0
2003 26 4
2004 29 11,53
2005 29 0
2006 31 6,89

Rata-rata 28 5,61
sumber : Laporan Tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2006

kebun wisata Pasirmukti merpakan salah satu obyek wisata agro yang memiliki fasilitas wisata edukatif khususnya dibidang pertanian, antara lain membajak sawah, menanam padi, memetik buah sendiri, menanam sayur dan memancing ikan.


Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengunjung terhadap performance kebun wisata Pasirmukti, sedangkan tujan spesifik adalah mengkaji tahapan proses pengambilan keputtusan pengunjung kekebun wisata Pasirmukti, menganalisis tanggaan responden terhadap atribut-atribut yang ditawarkan oleh pihak manajemen kebun wisata Pasirmukti, menganalisis tigkat kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang ditawarkan oleh pihak manajemen kebun wisata Pasirmukti, dan menganalisis informasi mengenai fasilitas yang perlu ditambahkan.

Datadan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel dari konsumen atau pengujung dikukan dengan pendekatan non-probability sampling melalui metode convenience sampling, Ada screening diawal kuesioner. Jumlah sampel yang diambil yaitu 100 orang.

Penelitian ini menggunakan empat alat analisis yaitu analisis deskriptif, importance- performance analysis, costumer satisfaction index dan uji friedman dan multiple comparition.
RINTA HARJANTI (10207944)
KELAS 3EA05

Analisis jurnal data primer 2:

ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG DAN PENGEMBANGAN WISATA AGRO
(Studi Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti,Bogor)
Riandina Wahyu Oktaviani dan Rita Nurmalina Suryana
“alumni Departemen Agribisnis,Fakultas pertanian,institute pertanian Bogor
Staf Pengajar fakultas Ekonoi dan Manajemen ,institute Pertanian Bogor



Penelitian ini menggunakan 4 alat analisis yaitu:
Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan kunjungan konsumen ke kebun wisata Pasirmukti.
Importance-Performance digunakan untuk memetakan hubungan antara kepentingan dengan kinerja dari msing-masing atribut-atribut tersebut.
Customer Statisfaction index digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden secara keseluruhan.
Uji Friedman dan Multiple Comparison,digunakan utuk menentukan urutan prioritas fasilitas tambahan yang perlu dibagun.

Jurnal ini menyajikan hasil penelitin mengenai karakteristik pengunjung,proses puusan kunjungan,respon pengunjung dan tingakat kepuasan pegunjung terhadap atribut yang ditawarkan oleh kebun wisata Pasirmukti.Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa pihak manajemen kebun wisata Pasirmukti sebaiknya memperbaiki kinerja dari promosi,kemudahan mencapai lokasi serta sarana peribadatan.selain itu,pihak kebun wisata Pasirmukti juga sebaiknya mempertahankan kinerja dari kegiatan eduatif yang merupakan keunggulan perusahaan di mata pengunjung dibandingkan dengan objek wisata lain yang sejenis.



LIABRIANA (10207655)
KELAS 3EA05



Analisis jurnal data primer 2:
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG DAN PENGEMBANGAN WISATA AGRO
(Studi Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti,Bogor)
Riandina Wahyu Oktaviani dan Rita Nurmalina Suryana
“alumni Departemen Agribisnis,Fakultas pertanian,institute pertanian Bogor
Staf Pengajar fakultas Ekonoi dan Manajemen ,institute Pertanian Bogor


Analisis kepentingan kinerja pada atribut dan analisis tambahan pada kebun wisata Pasirmukti terdiri dari:
Analisis Kudran dimana tebagi menjadi 4 kuadran yaitu:
- kuadran I(prioritas pertama) yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi responden yang terdiri atas promosi,sarana peribadatan,dan kemudahan mencapai lokasi.
- Kuadran II(pertahankan) yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang baik bagi responden yang terdiri atas keamanan,kualitas dan pemeliharaan sarana dan fasilitas,kebersihan saran toilet,kegiatan edukatif dan kenyamanan.
- Kuadran III (perioritas rendah)yang memiliki tingkat kepentingan yang dan kinerja rendah yang terdiri atas luas area parker,fasilitas kebun sayur,fasilitas kebun buah,fasilitas penginapan,kesigapan karyawan dalam melayani pengunjung,fasilitas kebun anggrek,danluas area kemping.
- Kuadran IV(berlebihan) yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah dan kinerja yang baik tetapi dianggap berlebihan bagi responden yang erdiri atas fasilitas kolam pancing,jenis paket wisata,tingkat pengetauan pemandu tentang fasilitas,keramahan dan kesopanan karyawan,kemudahan prosedur pelayanan bagi pengunjung,penataan lokasi,dan pemandangan alam.

Analisa Kesenjangan(GAP): kinerja seluruh atribut yang ditawarkan oleh pihak manajemen kebun wisata Pasirmuti masih berada pada di bawah harapan responden.
Customer Satisfaction Indeks: nilai indeks kepuasan pengunjung sebesar 0,6538/65,38%pada range 0,51-0,65.
Analisis varian Ranking Dua Arah Fidman dan UJi perbandingan berganda: untuk uji Fridman berdasarkan analisis tersebut maka fasilitas tambahan yang perlu diprioritaskan dan lebih dulu dibanun adalah kolam renang,kereta keliling kebun,penganekaragaman menu khas sunda,serta laboratorium dan perpustakaan pertanian.





Jumat, 06 November 2009

MOTIVASI DAN GAYA HIDUP DALAM MENENTUKAN PILIHAN BARANG DAN JASA YANG AKAN DIBELI

Pengertian motivasi dan gaya hidup
Motivasi konsumen
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
atau
Motivasi sebagai tenaga dorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak,yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan .Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasa ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan sesungguhnyadirasakan.
Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu,uang dan energi dan mereflesikan nilai-nilai,rasa,dan kesukaan.Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang terjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus hidup.
Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup,bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka.Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya,dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidupnya.Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi,kepribadian,kelas sosial,daur hidup dalam rumah tangga.
Dari penjelasan motivasi dan gaya hidup diatas,dapat disimpulkan betapa berpengaruhnya motivasi dan gaya hidup mempengaruhi dalam pemilihan jenis barang dan jasa yang akan dibeli dan digunakan oleh konsumen.
Motivasi setiap orang dalam melakukan pemilihan,pembelian dan penggunaan produk ataupun jasa pastinya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka masing-masing.Motivasi tersebut timbul dikarenakan:
- tuntutan hidup yang mengharuskan seseorang membeli berbagai barang ataupun jasa seperti kebutuhan primer dan sekunder.
- karena adanya kegiatan ataupun aktivitas sehari-hari yang mengharuskan menggunakan atau memakai barang ataupun jasa yang sesuai dengan keperluan contohnya alat tulis,seragam sekolah,tas sekolah untuk anak-anak sekolah dalam menunjang kegiatan belajar mereka.Ataupun kebutuhan akan peralatan komputer yang kini banyak digunakan untuk menyelesaikkan tugas-tugas ,menyimpan data,dan lain-lain.
-barang ataupun jasa tersebut sudah benar-benar terkenal atau sedang trend di kalangan masyarakat dan terjamin mutunya serta kualitasnya.Motivasi tersebut dapat juga karena adanya pengaruh dan saran dari teman,keluarga yang telah memakai dan merasakan manfaat dari barang atau jasa tertentu.
-banyaknya uang yang dimiliki untuk membeli barang atau jasa tertentu.
Gaya hidup sangat dipengaruhi dan tergantung pada kepribadian,sifat ataupun watak dari setiap orang,dimana nantinya akan sangat mempengaruhi bagaimana ia akan mempergunakan penghasilannya atau uangnya,seberapa banyak waktu dan uang yang digunakan untuk membeli barang atau jasa sesuai dengan yang dikehendakinya.Ada orang yang suka menghabiskan waktu dan uangnya untuk berbelanja berbagai barang dan jasa yang tidak hanya yang merupakan kebutuhan utamanya tetapi juga barang-barang mewah,tetapi ada juga yang hidup berhemat dan hanya membeli barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan hidupnya saja dan lain-lain.
REFERENSI:
1. http//dhynaloopz.ngeblogs.com/
2. http//massofa.wordpress.com/2008/02/02/perilaku-konsumen/