Soft skills adalah seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Soft skills memuat komunikasi efektif, berpikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian individu. Tujuan dari pelatihan soft skills adalah memberikan kesempatan kepada individu untuk untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi dengan orang lain. Soft skills memiliki banyak manfaat, misalnya pengembangan karir serta etika profesional. Dari sisi organisasional, soft skills memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total, efektivitas institusional dan sinergi inovasi. Esensi soft skills adalah kesempatan. Lulusan memerlukan soft skills untuk membuka dan memanfaatkan kesempatan.
Kemampuan ataupun softskills yang dimiliki oleh seseorang merupakan modal utama untuk dapat menjalankan segala kegiatan ataupun pekerjaan dengan lebih baik dan maju dimana dengan adanya soft skiils yang baik pada diri seseorang akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan atau tempat orang itu bekerja dimana dengan kemampuannya ia dapat bekerja sama dengan orang lain dalam tim ataupun anggota kerjanya untuk dapat membuat usaha atau tujuan yang ingin dicapai bersama dapat tercapai dengan baik, Tentu bila suatu usaha ataupun pekerjaan yang tidak diimbangi dengan kemampuan softskills dari tenaga kerjanya yaitu orang yang mengerjakan suatu bidang tertentu akan mengahsilkan suatu output kerja yang tidak baik atau kurang memuaskan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Kemampuan soft skills pun harus diimbangi dengan Keimanan kepada tuhan yang maha Esa dan adanya kesadaran dalam diri sendiri bahwa kemampuan yang ia miliki digunakan agar dapat menyejahterakan orang banyak dan tidak untuk merugikan orang lain. Jika tidak diseimbangi dengan dua hal tersebut diatas pastinya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang pada akhirnya akan merugikan orang banyak seperti kasus Korupsi yang marak terjadi di negera tercinta Indonesia. Kasus yang masih baru adalah kasus Fenomena Gayus Halomoan Tambunan ,dimana gayus adalah seorang pegawai Ditjen pajak golongan III A dengan gaji 12,1 juta rupiah dengan masa kerja lima tahun yang telah menyelewengkan uang negara untuk kepentingan dirinya sendiri hingga milyaran rupiah .Bahkan gayus dikabarkan memiliki asset rumah mewah di sejumlah tempat, seperti di perumahan Kelapa Gading ,jakut. Sungguh disayangkan bahwa orang yang harus melayani masyarakat dan negara dengan kemampuannya atau softkillsnya di bidang pajak malah melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat dan negara. Padahal masyarakat telah dengan suka rela untuk membayar pajak demi kelancaran perkonomian dan pembangunan negara ini. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda lainnya harus dapatlah menjalankan tugas kita dengan penuh tanggung jawab dan jujur karena tujuan utama dari pengembangan softkills tidak hanya untuk dapat meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja melainkan juga untuk dapat menyejahterakan masyarakat dan membangun negara.
REFERENSI :
1. http://azizturn.wordpress.com/2010/02/23/soft-skills-bagi-mahasiswa/
2. http://berita.liputan6.com/hukrim/201003/269573/Gayus.Akan.Dipecat.dari.Ditjen.Pajak
Kemampuan ataupun softskills yang dimiliki oleh seseorang merupakan modal utama untuk dapat menjalankan segala kegiatan ataupun pekerjaan dengan lebih baik dan maju dimana dengan adanya soft skiils yang baik pada diri seseorang akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan atau tempat orang itu bekerja dimana dengan kemampuannya ia dapat bekerja sama dengan orang lain dalam tim ataupun anggota kerjanya untuk dapat membuat usaha atau tujuan yang ingin dicapai bersama dapat tercapai dengan baik, Tentu bila suatu usaha ataupun pekerjaan yang tidak diimbangi dengan kemampuan softskills dari tenaga kerjanya yaitu orang yang mengerjakan suatu bidang tertentu akan mengahsilkan suatu output kerja yang tidak baik atau kurang memuaskan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Kemampuan soft skills pun harus diimbangi dengan Keimanan kepada tuhan yang maha Esa dan adanya kesadaran dalam diri sendiri bahwa kemampuan yang ia miliki digunakan agar dapat menyejahterakan orang banyak dan tidak untuk merugikan orang lain. Jika tidak diseimbangi dengan dua hal tersebut diatas pastinya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang pada akhirnya akan merugikan orang banyak seperti kasus Korupsi yang marak terjadi di negera tercinta Indonesia. Kasus yang masih baru adalah kasus Fenomena Gayus Halomoan Tambunan ,dimana gayus adalah seorang pegawai Ditjen pajak golongan III A dengan gaji 12,1 juta rupiah dengan masa kerja lima tahun yang telah menyelewengkan uang negara untuk kepentingan dirinya sendiri hingga milyaran rupiah .Bahkan gayus dikabarkan memiliki asset rumah mewah di sejumlah tempat, seperti di perumahan Kelapa Gading ,jakut. Sungguh disayangkan bahwa orang yang harus melayani masyarakat dan negara dengan kemampuannya atau softkillsnya di bidang pajak malah melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat dan negara. Padahal masyarakat telah dengan suka rela untuk membayar pajak demi kelancaran perkonomian dan pembangunan negara ini. Oleh sebab itu kita sebagai generasi muda lainnya harus dapatlah menjalankan tugas kita dengan penuh tanggung jawab dan jujur karena tujuan utama dari pengembangan softkills tidak hanya untuk dapat meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja melainkan juga untuk dapat menyejahterakan masyarakat dan membangun negara.
REFERENSI :
1. http://azizturn.wordpress.com/2010/02/23/soft-skills-bagi-mahasiswa/
2. http://berita.liputan6.com/hukrim/201003/269573/Gayus.Akan.Dipecat.dari.Ditjen.Pajak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar